Ketum Pemuda Tani HKTI, Ajak Kohati dan HMI Bertani

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on tumblr

Sabdanews.net, Jakarta – Indonesia adalah negara agraris, dibuktikan dengan sebagian besar penduduk Indonesia bekerja disektor pertanian. Potensi alam yang cukup besar dan beragam dengan dukungan Iklim tropis membuat Indonesia bisa melakukan aktivitas bertani sepanjang tahun.

Rina Saadah dalam Diskusi Publik Ketahanan Pangan yang dilaksanakan Kohati Badko HMI Jabodetabeka – Banten dengan tema ‘Menjaga Stabilitas Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19’ mengingatkan bahwa kelimpahan SDA tersebut belum membuat petani-petani Indonesia sejahtera.

Baca juga  PPKM Level 3, Pusat Perbelanjaan Di Kota Serang Akan Kembali Dibuka

“Hal ini akibat berbagai masalah mulai dari usia petani yang uzur sehingga adaptasi teknologi dalam proses produksi sampai pasca panen masih rendah, regenerasi petani belum berjalan. Selanjutnya terjadi krisis ekologis sebagai dampak dari tata ruang khususnya pertanian yang belum terlindungi bahkan rusaknya tanah karena ketergantungan pada pupuk kimia. Hal lain sedang terjadi krisis agraria terlihat tingginya konflik/sengketa perebutan lahan, alih fungsi lahan produktif misalnya areal persawahan menjadi area industri dan pemukiman,” imbuhnya.

Baca juga  Ulama Besar 'Turun Gunung' Datangi Kejati Banten

Ketua Umum DPP Pemuda Tani HKTI tersebut juga menyampaikan bahwa kedepan dinamika dan tantangan global sektor pertanian semakin berat, laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, perubahan iklim, perdagangan bebas, disrupsi 4.0 dan pandemic covid-19 adalah sebagian persoalan yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

“Pandemi Covid-19 memang telah melahirkan kemiskinan baru akibat kegiatan ekonomi dan UMKM berhenti produksi akibatnya terjadi PHK, daya beli turun drastis dan seterusnya. Disinilah pentingnya generasi muda, seperti Kohati HMI untuk mengambil peran-peran strategis,”

Baca juga  Sinergi Berantas Mafia Tanah, Kapolresta Tangerang Kunjungi BPN

Rina juga mengajak para perempuan Kohati untuk terjun langsung kelapangan, dengan melakukan pendampingan kepetani atau justru menjadi pelaku langsung dengan berwirausaha disektor pangan dengan sistem micro farming, urban farming, dan umkm olahan.

“Coba lihat selama Pandemi Covid-19 ini, bisnis yang tetap tumbuh positif dan berkontribusi pada ekonomi nasional adalah bisnis pertanian, termasuk pangan, jadi ayo anak-anak muda bertani,” pungkasnya (rls)

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mari inspirasi dunia dengan pandangan brilianmu bersama Sabdanews!