Oleh :
Dede Ruslan Rafiudin Al-Badar
Ketua Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi
HMI Cabang Serang
Sabdanews.net, Opini – Harga Pangan biasanya mengalami kenaikan yang cukup tinggi selama bulan ramadhan, apa lagi menjelang hari raya idul fitri tentunya kebutuhan pangan di setiap daerah meningkat permintaanya, maka perlu adanya alternatif yang perlu disiapkan oleh stakeholder agar bisa tetap memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang idul fitry, supaya tidak mengalami kenaikan yang secara signifikan, di Provinsi Banten yang mengalami kenaikan harga pangan, hanya ada beberapa jenis produk pangan saja.
Namun, jika kenaikan harga pangan terus meningkat, sedangkan sekarang masih dalam kondisi pandemi dengan dampak yang dirasakan sekarang ini, tentunya banyak yang terkena PHK, usahnaya gulung tikar, jangan sampai Provinsi Banten terus-terusan menjadi juara dalam kemiskinan dan pengangguran, apalagi di tahun 2020 ada ibu yang mati kelaparan saat moment pandemi. Hal ini harus menjadi fokus pemerintah juga untuk bagaimana bisa melindungi masyarakat dalam aspek pangan, setidaknya pangan bisa terjangkau oleh masyarakat tidak terlalu mencekik leher mejelang idul fitri tahun 2021 ini.
Sebelumnya mari kita bagi dulu, jenis pangan mana yang meningkat atau mengalami penurunan dan yang tidak mengalami perubahan sama sekali. Berikut ini data harga rata-rata perubahan pangan provinsi banten di pasar tradisional. Sumber data diambil dari laman online PHPIS Nasional.
Harga Pangan yang Mengalami Kenaikan update 27 April 2021 diantaranya :
- Harga Cabai Rawit Hijau mengalami kenaikan harga 1,67 % – Rp 600. Dengan harga per-kg mencapai Rp 36.500. Sedangkan perkiraan pada tanggal 09 Mei 2021 per-kg meningkat Mencapai Rp 50.750.
- Harga Cabai Rawit Merah mengalami kenaikan harga 2,73 % – Rp 15.00. dengan harga per – kg mencapai Rp 56.400. Sedangkan perkiraan pada tanggal 09 Mei 2021 per-kg meningkat Mencapai Rp 81.600.
Harga Pangan yang Mengalami Penurunan update 27 April 2021 diantaranya :
- Harga Cabai Merah Besar mengalami penurunan 1,77% – Rp 900. Dengan harga per-kg mencapai Rp 49.850.
- Harga Cabai Kriting mengalami penurunan 1,77 % – Rp 650. Dengan harga per-kg mencapai Rp 36.100.
Harga Pangan yang Masih Tetap update 27 April 2021 diantaranya :
- Harga Daging Sapi Kualitas 1 Rp 136. 650/kg
- Harga Daging Sapi Kualitas 2 Rp 127.500/kg
- Harga Minyak Goreng Curah Rp 13.700/kg
- Harga Minyak Goreng Bermerek 1 Rp 15.350/kg
- Harga Minyak Goreng Bermerek 2 Rp 14.800/kg
- Harga Gula Pasir Premium Rp 14.900/kg
- Harga Gula Pasir Lokal Rp 13.900/kg
(Sumber : https://hargapangan.id/)
Isu ketahanan pangan menjadi topik penting, karena pangan merupakan kebutuhan paling utama yang menentukan kualitas sumberdaya manusia dan stabilitas sosial politik, sebagai prasyarat untuk melaksanakan pembangunan. Karena itu, pemerintah sangat berkepentingan terhadap masalah pangan, apalagi rata-rata pengeluaran rumah tangga untuk pangan masih di atas 60 persen.
Jika mengutif kata-kata Nicholson, Mengingat pentingnya peran pangan sehingga membutuhkan basis produksi lokal yang tangguh. Perubahan penawaran pangan dengan nilai elastisitas penawaran dan permintaan yang inelastic, akan menyebabkan besarnya fluktuasi harga.
Harga pangan akan terus berfluktuasi, kemungkinan akan meningkat atau bisa menggenjot turun, ataukah akan tetap stagnan saja, maka perlu adanya upaya – upaya yang dilakukan oleh dinas ketahanan pangan untuk mengupayakan ke stabilan harga di pasar tradisonal Provinsi Banten, tentunya Banten memiliki sumber daya alam dan sumber pangan yang lumayan besar, untuk memenuhi kebutuhan panganya, agar masyarakat banten bisa berdaulat dan mandiri.
Bisa kita ketahui bersama bahwa idul fitri ini momentum satu tahun sekali, maka para pelaku usaha selalu memanfaatkan moment ini, karena mungkin para pelaku usaha harus memberikan THR jelang idul fitri. Maka untuk itu harus ada ketegasan dan pendekatan komunikasi dari pemerintah Provinsi Banten kepada pelaku usaha, jika tidak pemerintah harus membuat Bazar pangan menjelang idul fitri untuk bisa menahan lonjakan harga pangan, jika ketahanan pangan di banten cukup untuk bagaimana memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Maka untuk menjaga stabilnya harga kebutuhan pokok ini tak lepas dari sinergi antara pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha, hal ini juga akan mendorong bagaimana pemulihan ekonomi nasional, yang mana titik fokus pada pengembangan UMKM dan pengusaha lokal. Provinsi Banten harus melihat peluang dimana harus segera melepaskan label kemiskinan dan pengangguran, karena sejauh ini saja peringkatnya. Maka perlu adanya intensitas komunikasi kepada pelaku usaha lokal di bidang pangan dan mendukung para pengusaha lokal seperti apa yang disampaikan bapak presiden bahwa kita harus mencintai produk lokal dan jika di perlukan gaungkan benci produk asing.
Untuk menjaga stabilits harga pangan tentunya kita tidak bisa melakakukan impor, karena pertama produk lokal akan terseret kebelakang, kedua sekarang kondisi masih dalam pandemic yang tentunya biaya transfortasi akan meningkat, seperti negara-negara luar diantaranya, Rusia dan Argentinya telah memberlakukan pembatasan harga pada bahan pokok tertentu dan memberlakukan tarif ekspor dalam upaya untuk menahan harga pangan dalam negri, maka dinas ketahan pangan bukan hanya menekan harga namun juga memenuhi kebutuhan pangan dengan bekerjasama gotong royong dengan pelaku usaha lokal.
Karena masyarakat sudah terbebani dalam hal pangan apalagi kondisi pandemic seperti ini, maka harus segera buatkan platfrom kebijakan yang merakyat, untuk bagaimana bisa melindungi pangan masyarakat, karena masyarak miskin sudah berjuang keras dalam kondisi pandemic ini, tentunya sinergritas dan harmonisasi kolaboratif dengan semua unsur elemen masyarakat.