Sabdanews.net, Pandeglang – Workshop Pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Komisi X DPR RI dihadiri oleh Sesdirjen PAUD Pendididikan Dasar Menengah Dr. Sutanto., M.H., Anggota DPR RI Ali Zamroni S.Sos., Bupati Pandeglang Hj Irna Narulita, Ketua DPRD Kab Pandeglang Tb. Udi Juhdi, dan Ketua IKA Psikologi Pendidikan SPs UPI.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengingatkan kepada ratusan guru pendidikan PAUD hingga SMA di Kabupaten Pandeglang untuk menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan bijak.
“Harus Amanah, sidiq, fatonah dan tabligh, harus disampaikan agar masyarakat tau ada program BOS, khususnya kepada wali murid,” kata Irna dalam agenda Workshop Pendidikan “Implementasi Kebijakan dan Perencanaan BOS dalam Persiapan Pembelajaran Tatap Muka” yang digelar komisi X DPR RI, di Hotel Horison Altama Pandeglang, Kamis, (3/6).
Lanjut Irna, untuk tahun ini anggaran dana BOS yang akan digunakan oleh Pemkab Pandeglang yaitu sebesar Rp158 miliar dengan rincian jumlah sekolah sebanyak 850 SD dan 115 SMP.
“Program ini harus bisa meningkatkan indeks lama sekolah hingga 13 tahun, sementara di Pandeglang ini baru 7 tahun,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang Ahmad Taufik mengatakan, mekanisme dana BOS untuk saat ini ada tiga termin, masing-masing termin diberi waktu selama 8 bulan.
“ketika termin 1 sudah habis dibelanjakan, manakala sudah ada laporan pertanggung jawaban maka bisa melakukan proses pencairan termin selanjutnya,” kata Ahmad.
Disinggung mengenai besaran dana BOS yang akan diberikan kesetiap sekolah, Ahmad belum mengetahui jumlah yang akan dicaikan untuk tahun 2021 ini.
Di pihak lain, Ketua IKA Sps Psikologi Pendidikan UPI Fikri Tanzil mengatakan, Implmentasi dana BOS itu bukan hanya soal oprasional saja, ada hal yang lebih penting terutama berorientasi pada pendidikan di masa depan. Selain itu BOS harus memperhatikan kebahagiaan peserta didik terutama di pembelajaran di masa covid-19.
“Jangan sampai pihak sekolah terlena dana yang masuk ini jadi reuforia, dan seakan harus dihabiskan saat itu juga,” tutup Fikri.
(Red)