Sabdanews.net, Opini – Kemunculan Society 5.0 yang diprakarsai oleh pemerintah Jepang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di segala bidang serta penggunaan teknologi berbasis sains modern seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, dll. bidang. AI (kecerdasan buatan), big data (data dalam jumlah besar), dan robot membuat hidup manusia lebih nyaman dan memenuhi kebutuhannya. Memasukkan teknologi informasi ke dalam kegiatan pembelajaran membuat transfer pengetahuan menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Ada banyak aplikasi teknologi internet yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi memberikan kontribusi terhadap hal tersebut. (Hadi, Sophian, 2017). Penggunaan media pembelajaran yang tepat berperan penting dalam mencapai tujuan pendidikan yaitu pergeseran pembelajaran dari berpikir tingkat rendah ke berpikir tingkat tinggi. Memvariasikan penggunaan media pembelajaran selama kegiatan pembelajaran tentunya akan membantu tercapainya tujuan pendidikan karena didasarkan pada kebutuhan siswa akan media yang tepat guna dan untuk mengembangkan kemampuan kognitif yang lebih tinggi. Penggunaan media berbasis e-learning dalam dunia pendidikan bukanlah fenomena baru. Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan mempengaruhi bahan ajar yang digunakan. Di Indonesia, gerakan mendigitalkan media pembelajaran dimulai pada tahun 1991, ketika pihak swasta menyiarkan langsung “TV, Pendidikan” ke setiap pelosok darat dan laut. Selain itu, banyak sistem pembelajaran sudah tersedia dan dapat diunduh ke smartphone atau laptop Anda agar mudah digunakan.
Peran Media dalam Pembelajaran
Menurut Gerlach & Ely (1971), konsep media dalam proses belajar mengajar didefinisikan sebagai alat grafis, fotografi, dan elektronik yang biasanya digunakan untuk merekam, mengatur, dan mengatur ulang informasi visual atau verbal. akan Menurut Heinich (1993), konsep media adalah sarana saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa, latin, jamak, kata “media”. Secara harfiah berarti “perantara”. Artinya, pesan (sumber) dengan sumber perantara, penerima pesan (penerima). Media Boundary Delivery oleh AECT (Association of Education and Communication Technology) adalah bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi, oleh karena itu media merupakan alat untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Menurut taksonomi Leshin (1992), prinsip, penggunaan dan pengembangan, media, dan pembelajaran sebagai jenis media pembelajaran terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
1. Media yang berpusat pada manusia.
Media yang digunakan oleh guru, pelatih, Tutor, dan lain lain untuk menyampaikan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi untuk tujuan perubahan sikap, atau media yang terlibat langsung dalam memantau pembelajaran siswa.
2. Media Cetak
Media ini biasa dikenal dengan buku pelajaran, buku, panduan, majalah, dan lain lain. Manfaat media ini antara lain menyajikan berita dan informasi secara kolektif, penyampaian informasi sesuai permintaan, dan penyampaian informasi sesuai minat dan kecepatan pribad
3. Media Visual
Media dapat berupa foto, lukisan, gambar fisik seperti foto, diagram, bahan, grafik, peta, tabel, bagan, dll yang mewakili konsep relasional, organisasi, atau struktur konten. Manfaat media ini termasuk menghasilkan dan menumbuhkan minat karena memberikan pengalaman gambar, materi, dan lainnya di dunia nyata. Anda juga dapat menemukan konsep peta, peta pikiran, dan jalan pintas untuk memudahkan pemahaman dan meningkatkan daya ingat, sehingga lebih mudah diingat.
4. Media berbasis Audio-Visual
Media yang menggabungkan penggunaan media visual dan suara dalam bentuk teknologi perangkat keras audiovisual seperti proyektor dan tape recorder. Dalam media ini, penyampaian pesan dan informasi dilakukan melalui penglihatan dan pendengaran dan tidak sepenuhnya mengandalkan pemahaman, kata-kata, atau simbol.
5. Media berbasis komputer
Teknologi berbasis komputer adalah metode menciptakan dan mendistribusikan materi menggunakan sumber digital. Simulasi komputer memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan mandiri.
Di era Revolusi Industri, membuat dan memilih media pembelajaran untuk mengikuti angin perubahan membutuhkan inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran. Era digital 4.0 membutuhkan kecepatan internet dan platform digital. Kedudukan media dalam pembelajaran meliputi aspek-aspek seperti tujuan, sumber, metode, dan penilaian pembelajaran sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kualitas media pembelajaran di era digital sangat penting dalam menentukan media seperti apa yang dibutuhkan. Fitur-fitur ini adalah:
1. Siaran – (Satu arah) VS Komunikatif -(Dua arah).
2. Sinkron ,(langsung) VS asinkron (direkam, sebelumnya).
3. Media Tunggal VS Media-kaya (Multimedia).
Media Sarana Penting untuk Pembelajaran Siswa
Media pembelajaran memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran disesuaikan dengan materi pelajaran dan kebutuhan siswa. Di era globalisasi, pemanfaatan teknologi digital sebagai media pembelajaran merupakan alternatif yang sesuai dengan kebiasaan dan lingkungan mahasiswa tahun 2000-an. Media pembelajaran tidak dapat dipungkiri oleh teknologi digital sebagai media yang mewujudkan kebaruan yang sudah tidak asing lagi bagi siswa. Media pembelajaran digital dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran yang tepat hendaknya membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan meningkatkan kemampuan kognitif, emosional, dan psikomotorik siswa.
Oleh: Dr. Lukman Nulhakim, M.Pd., Wawan Hadianto, Wahyu Fatihah, dan Nuke Virgia, Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Prodi Teknologi Pendidikan