Soroti Pembangunan Tangsel, Aktivis: Tak Hanya Pembangunan, Pemberantasan Korupsi Juga Mangkrak

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on tumblr

Sabdanews.net, Tangerang – Aktivis sekaligus Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), Riyan Hidayat menyoroti sejumlah proses pembangunan di Kota Tangerang Selatan, Banten. Menurutnya, sampai saat ini proses pembangunan di Tangsel patut dikritisi dan soroti. Hal tersebut lantaran proses pembangunan di Tangsel banyak yang mangkrak.

Riyan menyebut tidak hanya pembangunan yang mangkrak, tetapi juga proses penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Tangsel yang mangkrak. Padahal Riyan, sebagai kota yang mengusung tagline kota modern, proses pembangunan dan penegakan hukum menjadi fokus prioritas pemangku kebijakan.

“Hari ini kita melihat sejumlah projek pembangunan di Tangsel yang mangkrak. Saya menduga kuat penyebab mangkraknya proyek tersebut karena penyalahgunaan kewenangan pemangku kebijakan alias tindak pidana korupsi. Ini yang kita sayangkan bersama, Tangsel tidak hanya mangkrak pada sektor pembangunan tetapi juga penegakan hukum dan pemberantasan korupsi,” ungkap Riyan saat menjadi narasumber disukusi publik bertajuk Pemuda Demokrasi dan Gerakan Anti Korupsi di Tangsel, Jumat (27/01/2023).

Baca juga  PGK Provinsi Banten Minta Kapolri Copot Kapolda Banten

Riyan menyebut sejumlah proyek yang mangkrak di Tangsel, salah satunya proyek pembangunan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Di Dinas Pembangunan dan Penataan Ruang Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) di Ciater, Serpong. Menurutnya, penegakan hukum pada kasus tersebut seperti tak berdaya padahal alat bukti dan laporan kasus tersebut sudah sampai di KPK dan kejaksaan.

Baca juga  Jalan Nasional di Tanami Pohon Pisang, Walikota Cilegon Tinjau Langsung Ke Lokasi

“Bayangkan berapa kerugian negara dan tentu saja kerugian rakyat atas kasus tersebut. Harusnya dengan anggaran sebesar itu sudah mampu menyediakan fasilitas pertanian yang layak. Nah ini ko malah jadi bancakan elit di Tangsel,” ungkapnya lagi.

Seperti diketahui pada tahun 2017 dan 2018 anggaran proyek KPT sebesar Rp 48 miliar dengan rincian Rp 25 miliar tahun 2017 dan Rp 23 miliar tahun 2018 dengan tujuan sebagai pembangunan laboratorium edukasi di bidang pertanian. Namun pada pelaksanaan proyek tersebut, terdapat ketidaksesuaian, dimana pembangunan yang seharusnya selesai pada 2018 justru mangkrak selesai. Sementara anggaran yang diambil sudah habis terpakai.

Baca juga  WARGA CARITA PANDEGLANG KELUHKAN LOKASI PUSKESMAS BARU

“Bisa kita cek sama-sama, bagaimana kondisi terkini proyek pembangunan tersebut. Semuanya saya kira bisa diakses dan dibuka ke publik. Kenapa proyek ini mangkrak, kemana aliran dana yang telah disiapkan serta siapa saja yang terlibat dan yang bertanggung jawab, kan begitu,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan media, acara digelar di Kampung Konserpasi Rimbun kawasan Serpong, Tangsel. Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber, Sekjend DPP PGK Riyan Hidayat, Sekjend DPP Syarikat Demokrasi Indonesia (SDI) dan Tika Dian Pangastuti sebagai aktivis perempuan Tangsel.

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mari inspirasi dunia dengan pandangan brilianmu bersama Sabdanews!